Thursday, August 9, 2012

FINAL DESTINATION CHAPTER 1

Posted by Tsuraya Zahra at 6:49 AM
Vacation in Cancun

Tiupan angin malam yang dingin membuat tubuh menjadi menggigil. Suhu kota itu pada malam hari memang berbeda dengan suhu ketika siang hari. Cancun, kota indah yang terletak di pesisir pantai Mexico. Pasirnya yang putih dan air pantai yang biru, sudah cukup menjadi magnet bagi para wisatawan untuk menjadikan cancun sebagai tujuan liburan mereka. Desiran ombaknya semakin menambah pesona keindahan kota yang sering di sebut sebagai Mexican Carribean itu.

“Mexican Carribean. Akhirnya kita tiba juga di tempat yang eksotik ini” kata seorang pemuda yang sedang membawa travel bag menuju ke dalam sebuah hotel.

“Tempat ini benar-benar indah” sahut seorang gadis.

Beberapa orang remaja sedang mengadakan liburan musim panas mereka, di surganya Mexico, yaitu Cancun. Kelompok  tersebut terdiri atas tujuh orang remaja, empat orang pria, Rick, Billy, Nate serta Woody dan tiga orang wanita, Lya, Anna dan Lady. Masing-masing dari mereka membawa travel bag, sepertinya mereka akan memanfaatkan liburan panjangnya dengan sebaik-baiknya. Saat itu mereka memandang keluar hotel untuk melihat pemandangan yang luar biasa indah.

Kegembiraan terlihat di ekspresi wajah mereka, terkecuali Rick, yang terlihat murung.

“Sayang, ada apa denganmu? Mengapa kau diam saja? Apa kau tidak senang berada di sini?” tanya gadis yang bernama Lya.

“Mmm…tidak, aku tidak apa-apa. aku senang berada di sini. Apalagi bersama denganmu.” Ujar Rick dengan tersenyum dan kemudian mendaratkan kecupannya di bibir manis Lya.

“Hey Rick!? Jangan bermesraan di situ. Apa kau sudah memesan kamar untuk kita?” kata salah satu temannya yang bernama Billy.

“Baiklah, aku akan memesan kamar” sahut Rick.

Rick dengan ditemani oleh Lya, menuju meja resepsionis untuk memesan tiga buah kamar.

“Ini kunci kamar anda” kata sang resepsionis sambil menyerahkan tiga buah kunci kamar. Salah satu dari kunci tersebut bernomor 180.

“Terima kasih” ujar Rick.

“Guys!! Ayo!! Kamarnya sudah dipesan” panggil Lya kepada teman-temannya.

Billy, Nate, Woody, Anna pun segera bergegas menuju kamar mereka masing-masing.

“Lady !! kamar nya sudah di pesan” Anna memanggil Lady yang sedang berada di luar hotel yang sedang menikmati udara malam kota Cancun yang dingin.

“Ok” ucap Lady sambil tersenyum.

Ia pun berlari memasuki hotel dan bergabung bersama dengan teman lainnya menuju kamar mereka.

“Woody, aku akan sekamar denganmu” kata Nate.

“Apa?! oh sialnya diriku” sahut Woody dengan nada mengejek pada Nate.
Ucapan Woody disambut gelak tawa oleh Rick dan yang lainnya.

****

“Ini kunci kamar anda, Tn. Solis. Bellboy akan mengantarkan anda ke kamar. Selamat beristirahat” ucap sang resepsionis itu ramah kepada sepasang suami isteri yang sedang berbulan madu.

“Terima kasih” sahut sang suami.

“Oh, sayang. Aku benar-benar bahagia kita bisa berbulan madu di tempat ini” kata sang wanita.

“Tentu Mary. Aku juga bahagia” sahut sang pria.

“Tapi udaranya dingin, ya” kata wanita yang bernama Mary itu.

“Jangan khawatir, udara malam di sini memang dingin, tetapi besok saya yakin udara tidak akan dingin lagi” kata sang resepsionis.

Pasangan Suami isteri itu pun di antar oleh bellboy menuju kamar mereka.

****

Tamu lainnya yang akan menginap di hotel tersebut, adalah tiga orang mahasiswa jrusan sejarah yang sedang melakukan riset mengenai reruntuhan El Rey yang ada di Cancun. Mereka adalah Charlie, Shrita dan Ashley.

“Welcome to Cancun” kata Shrita.

“Aku masih tidak percaya, kita akan melakukan penelitian peninggalan bersejarah di kota ini. Aku jadi tidak sabar ingin melakukannya segera” sahut Charlie.

“Jangan terburu-buru seperti itu Charlie, apa kau tidak lelah.” Kata Ashley.

“Ashley benar. Kita semua kan lelah karena perjalanan tadi”

“Aku tahu…aku tahu. ya sudah ayo kita pesan kamar” ujar pemuda yang bernama Charlie.

Charlie dan Shrita segera masuk ke hotel. Mereka berdua tidak menyadari kalau Ashley sedang kesulitan saat membawa barang-barangnya. Sehingga salah satu tasnya hampir terjatuh. Namun seorang pemuda berjaket hitam dengan cepat menahan tas itu agar tidak terjatuh.

“Terima kasih” ucap Ashley sambil tersenyum.

“Sama-sama. Mari biar kubantu membawa tas-tas mu ke dalam” Sahut pemuda tersebut.

“Oh, terima kasih sekali……eee….”

“Ian Malkovich, panggil saja Ian”

“Mmm…aku Ashley. Senang berkenalan denganmu”

****

Sebuah mobil Porsche berwarna merah berhenti tepat di depan gedung hotel. Mobil tersebut ditumpangi oleh dua orang pemuda dan seorang gadis. Daniel, Justin dan Liza.

“Woooohoooo…..Kita tiba di Cancun” kata Justin.

“Aku tidak sabar ingin segera berselancar besok” ujar Daniel

“Aku juga. Kalau begitu bagaimana kalau besok kita bertanding” tantang Justin.

“Baik. Aku terima tantanganmu” sahut Daniel.

“Dasar pria…” gerutu Liza.

****

Pagi harinya….

Udara yang sebelumnya dingin menusuk tulang, kini terasa segar dan hangat. Mata hari bersinar dengan cerahnya. Cahayanya terpantul butiran-butiran pasir sehingga membuatnya jadi tampak berkilauan. Benar-benar sebuah panorama yang indah.

“Jimmy ayo buang permen karetmu” kata seorang ibu kepada anak laki-lakinya yang kira-kira berusia 7 tahun.

Anak itu pun menuruti perintah ibunya dan membuang permen karetnya dengan cara seperti membuang ludah.

Kemudian seorang pria berpakaian seragam berwarna putih berjalan menuju areal dermaga. Tanpa sengaja ia menginjak permen karet yang dibuang oleh anak kecil tadi. Ia terus berjalan tanpa merasakan ada sesuatu di bawah tapak sepatunya yang sebelah kiri

Di sisi lain, ada seorang pria tua sedang merokok sambil sembunyi-sembunyi. Namun tiba-tiba seorang wanita menarik rokok itu dari mulutnya dengan paksa dan membuangnya ke tempat sampah, namun rokok tersebut tidak tepat masuk ke dalam tempat sampah itu. Sehingga rokok itu pun terjatuh ke tanah.

“Bukankah kau bilang sudah berhenti merokok” bentak wanita itu.

“Aku sudah mencobanya tapi tetap tidak bisa…”

Kedua orang itu menuju ke pantai sambil terus beradu mulut.

Pria yang berpakaian seragam tadi pun kini melewati tempat itu, dan sekali lagi tanpa ia sadari, rokok yang masih aktif itu terinjak di sepatu yang sama saat ia menginjak permen karet di tempat sebelumnya. Alhasil rokok tersebut menempel di bawah tapak sepatunya akibat merekat pada permen karet tadi. Mungkin karena tapak sepatunya yang tebal, yang membuat pria itu tidak merasakan ganjalan di bawah tapak sepatunya.

Akhirnya ia pun sampai di dermaga, dan ternyata pria itu adalah sang pengemudi kapal wisata.

Sebuah kapal wisata bertuliskan nama LIFE FRIENDS sudah berada di pinggir dermaga. Kapal tersebut dipersiapkan oleh pihak pengelola tempat wisata untuk para wisatawan yang ingin menikmati indahnya laut biru lebih dekat. Kapal tersebut mempunyai kapasitas mengangkut tiga puluh orang penumpang. Terdapat dua orang anak buah, dan seorang pengemudi serta seorang pemandu.

Rick, Lya, Billy, Nate, Woody, Anna dan Lady juga sudah bersiap untuk menaiki kapal itu. Begitu pula dengan pasangan suami isteri Harrison dan Mary. Di belakang mereka ada Charlie, Ashley dan Shrita, yang juga ingin menikmati fasilitas tersebut.

Rick melihat nama kapal wisata tersebut. Cahaya matahari sempat memantul di badan kapal tersebut dan menyilaukan pandangannya, sehingga sesaat ia hanya melihat tulisan “LIFE END”.

“Oh ya, aku lupa handycamku” ucapnya.

“Ayo cepat ambil, nanti kau bisa ditinggal” sahut Lya.

“Tunggu sebentar ya”

Rick keluar dari barisan penumpang yang antri. Ia berlari kembali ke hotel untuk mengambil handycamnya. Di hotel terdengar alunan lagu Jack’s Mannequin yang berjudul “Swim”.

Rick berlari tergesa-gesa sambil membawa handicam di tangannya. Karena berlari terburu-buru, tanpa sengaja Rick menubruk seorang wanita memakai sebuah bandana, dan beberapa aksesoris di tangan, leher dan telinganya. Dari penampilannya, wanita itu seperti seorang wanita gypsi.

“Oh, maaf. Saya tidak melihat anda” kata Rick.

“It’s Ok. Tidak apa-apa” sahut wanita tersebut.

Wanita itu melihat kaos yang dikenakan oleh Rick. Kaos berwarna merah dengan gambar kapal dan bertuliskan sebuah kata “underwater”.

“Underwater” ucap wanita itu pelan.

“Maaf, apa anda mengatakan sesuatu?” tanya Rick.

“Oh, tidak. Hanya melihat tulisan di kaosmu” kata wanita itu.

“Tulisan?” Rick terdiam sejenak sambil melihat tulisan yang ada di kaosnya itu. “Baiklah, teman-temanku sudah menungguku, aku harus pergi. Sekali lagi maaf karena telah menabrak anda”

Rick sempat merasa aneh dengan ucapan wanita itu, namun ia tidak mengaggapnya serius karena ia sedang terburu-buru.

“Ya. Tidak apa-apa” jawab wanita itu.

Rick berlari kembali meninggalkan hotel itu menuju dermaga yang ada di pinggir pantai. Sementara  wanita gypsi itu menatap Rick dengan tatapan khawatir.

Di bagian lain di dermaga tersebut, Daniel, Justin dan Liza sudah bersiap dengan kapal boat sewaan mereka sendiri. Karena Daniel merupakan anak orang berada, sehingga ia mampu menghabiskan uangnya untuk hal apa pun yang ia suka.

 Sementara itu tidak jauh dari kapal wisata life friends berada, Ian sedang  mempersiapkan dirinya untuk melakukan parasailing.

****

0 comments:

Post a Comment

 

BUT FOR YOU I'LL BE SUPER HUMAN ƪ(♥ε♥) Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Distribution by New Blogger Templates