Saturday, August 11, 2012

FINAL DESTINATION CHAPTER 2

Posted by Tsuraya Zahra at 3:20 AM 0 comments
SHIP RIP


Kapal wisata Life Friends. Kapal wisata bercat putih yang memiliki dua lantai. Kedua lantai memiliki bangku-bangku penumpang yang cukup nyaman. Kapal tersebut mampu mengangkut tiga puluh orang penumpang. Sebagian penumpang lebih memilih mengambil posisi di lantai atas, karena bisa menikmati pemandangan laut biru dengan lebih jelas dan menghirup udara yang menyegarkan.

“Mengapa kau lama sekali?” tanya Billy.

“Maaf-maaf, sekarang aku sudah di sini kan?” sahut Rick.

Dari dalam kapal, Lya melambai-lambaikan tangannya. Rick pun menmbalasnya dengan senyuman. Ia langsung menaiki kapal wisata itu dan duduk di samping Lya. Mereka semua mengambil bangku di lantai dasar, karena lantai atas sudah penuh dengan penumpang lainnya.

Melihat Lya dan Rick yang duduk berdekatan, membuat Lady sedikit merasa cemburu. Karena antara Rick dan Lady sempat terjalin hubungan pacaran. Lady adalah pacar pertama Rick sebelum Rick berhubungan dengan Lya. Semantara itu, Anna, Nate dan Woody dari tadi hanya memandangi keindahan laut meskipun kapal wisata itu belum bergerak. Begitu pula dengan penumpang lainnya, seperti Harrison dan Mary yang tampak sedang bermesraan, Charlie yang sedang membaca brosur tempat wisata di Cancun, Ashley yang sedang memegang cangkir minuman dan Shrita yang sedang santai, serta  beberapa penumpang lainnya yang sudah tidak sabar untuk melihat keindahan laut Cancun lebih dekat.

Anak buah kapal sudah selesai mengisi bahan bakar. Kemudian ia meletakkan tabung jerigen berisi bahan bakar tersebut di bawah kemudi kapal. Tanpa ia sadari kalau jerigen itu belum tertutup rapat. Selanjutnya tali pengikat kapal pun dilepaskan oleh anak buah kapal lainnya. Dan akhirnya kapal tersebut pun mulai bergerak meninggalkan dermaga.

Di tempat lainnya, di dekat dermaga, Daniel, Justin dan Liza sedang menaiki boat mereka sendiri, yang mereka sewa dari jasa penyedia kapal boat. Daniel dan Justin tampak kecewa, karena rencananya mereka akan mengadakan adu selancar, namun hingga saat itu, mereka sama sekali tidak melihat adanya ombak.

“Benar-benar payah. Hari ini tidak terlihat adanya ombak” ujar Justin.

“Ya sudah, kalau begitu kita berjemur saja di laut, bukan kah boat ini punya matras pelampung” kata Liza.

“Idemu boleh juga” sahut Daniel sambil tersenyum dan melingkarkan tangannya di pinggang Liza yang sexy.

Lain lagi dengan Ian, saat itu ia sedang bersiap untuk melakukan parasailing dengan boat lainnya.

****

Kapal wisata life friends semakin melaju ke tengah menjauhi pantai. Para penumpang sangat terkagum-kagum melihat keindahan alam laut ditambah penjelasan dari seorang pemandu wisata yang menceritakan beberapa hal tentang kota Cancun tersebut.

Sementara itu sang anak buah kapal yang berjaga di bagian belakang, tidak sengaja menyenggol tali pengikat kapal dengan kakinya. Tali tersebut terjatuh ke dalam air. Karena pengaruh gelombang dalam laut dan tarikan baling-baling kapal, tali tersebut ketarik dan tersangkut ke salah satu baling-baling, sehingga kapal tersebut jadi tersendat tiba-tiba. Akibat gerakan yang tiba-tiba itu, jerigen bahan bakar tadi terguling. Karena tutupnya tidak rapat, bahan bakar tersebut tertumpah dan mengalir ke seisi lantai di ruang kemudi. Saat itu sang pengemudi kapal tidak menyadari hal tersebut, karena ia sedang sibuk mengamati mesin kendali kapal wisata tersebut.

“Apa, yang terjadi?” tanya Anna.

Semua penumpang saling pandang dan bertanya-tanya, apa yang menyebabkan kapal tersendat tiba-tiba.

“Semua penumpang harap tenang, sepertinya tali pengikat kapal tersangkut di baling-baling” ujar sang pemandu.

Sang pengemudi memerintahkan anak buahnya via walkie talkie untuk melepaskan tali tersebut dari baling-baling kapal. Kemudian ia menyalakan sebuah pemutar musik yang melantunkan lagu dari sebuah band terkenal bernama Jack’s Manequin, yang berjudul “SWIM”.

“You gotta swim. Swim for your life.Swim for the music that saves you when you're not so sure you'll survive. You gotta swim and swim when it hurts. The whole world is watching. You haven't come this far to fall off the earth”

Wajah Rick terlihat keheranan setelah mendengar alunan lagu tersebut.

“Rick, kau kenapa? Mengapa kau terlihat gelisah?”  tanya Lya.

“Entahlah, hanya saja aku merasa aneh” kata Rick.

“Aneh kenapa?” tanya Anna yang juga mendengar ucapan Rick.

“Tadi sewaktu di hotel, aku juga mendengar lagu ini. Ntah kenapa mendengar lagu ini bulu kudukku jadi merinding” ujar Rick.

“Rick.. ini hanyalah sebuah lagu, jangan kau anggap suatu yang aneh” sahut Billy yang ternyata juga mendengarkan ucapan Rick tadi.

****

 Seorang anak buah kapal terjun menyelam ke dalam air untuk melepaskan tali yang tersangkut di baling-baling kapal.

Di ruang kendali, sang pengemudi kapal berdiri di antara genangan bahan bakar, sampai akhirnya ia menginjakkan kaki kirinya, yang di bawah sepatunya menempel sebuah puntung rokok yang masih sedikit menyala.

“Byussshhhh!!!!!”

Api langsung menyambar di kaki kirinya. Awalnya nyala api cukup kecil, namun jadi membesar akibat bahan bakar yang sudah menggenangi lantai. Pria tersebut mulai panik dan kelabakan akibat api yang  membakar dirinya dan ruang kemudi tersebut.

“Aaaaaaa……..”

Suara teriakan terdengar dari ruang kemudi, sehingga menyita perhatian para penumpang, yang terlihat semakin khawatir. Semua bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam ruang kendali.

Pria itu berteriak dan sambil berusaha mencari pemadam api untuk meredam api tersebut. Namun usahanya semakin sulit, ketika api mulai mengganggu sistem kendali. Sistem kendali kapal tersebut jadi malfungsi, sehingga kapal bergerak sendiri dengan kecepatan melebihi kecepatan standard.

Anak buah kapal yang sedang melepaskan tali yang tersangkut di baling-baling, terseret arus dan terhisap ke baling-baling, membuatnya tewas seketika.

Kapal wisata itu melaju kencang, membuat para penumpang panik dan berteriak. Menyadari keadaan itu tidak baik, Woody, Billy dan Nate berinisiatif untuk memasuki ruang kendali dan melihat apa yang terjadi.

“Apa yang terjadi di ruang kemudi?” tanya Nate.

“Aku akan melihat ke dalam” ujar Woody.

“Aku ikut” sahut Billy.

Namun apa yang terjadi ketika Woody membuka pintu ruangan kemudi? Sebuah ledakan api langsung menyambar dan membakar tubuh ketiga remaja tersebut. Api pun langsung menjalar ke bangku-bangku penumpang, baik di lantai dasar maupun dilantai atas. Beberapa penumpang mulai tersambar api, sehingga mengakibatkan penumpang lain panik dan berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri mereka.

Akan tetapi kapal wisata itu melaju kencang, dan berlayar mengarah ke sebuah boat yang sedang berhenti di tengah laut. Boat tersebut ternyata adalah milik Daniel, Liza dan Justin. Karena ketiganya sedang berjemur sambil tertidur, maka mereka tidak menyadari sebuah kapal wisata yang sedang terbakar dan melaju kencang, sedang menuju ke arah mereka.

Tapi sayang, mereka menyadari hal tersebut ketika kapal wisata sudah mendekati boat mereka, dan akhirnya kapal wisata dan boat yang berisi tiga orang remaja itu pun bertabrakan dan meledak.

Ledakan itu membuat lantai atas kapal wisata runtuh sebagian, dan menimpa para penumpang yang ada di bawahnya, termasuk Charlie, Ashley, Shrita, Pasangan Harrison dan Mary, serta Anna dan Lady.

“Tidaaaakkkk…”

Teriakan Lya histeris melihat teman-temannya tewas tertimpa langit-langit kapal yang terbuat dari batu.

Ledakan itu juga mengakibatkan beberapa penumapang yang ada di lantai atas terlempar ke laut. Hal itu juga terjadi pada Rick. Ia terlempar ke laut sementara kakinya tidak sengaja terikat pada tali yang sebelumnya tersangkut pada baling-baling kapal. Sehingga tubuh Rick terseret-seret di dalam air.

Melihat kejadian yang menimpa pacarnya , Lya pun berteriak memanggil nama Rick sambil berusaha menarik tali yang mengikat kaki Rick tersebut.

Namun usahanya ternyata sia-sia ketika kapal boat lain yang membawa Ian berparasailing mulai menjadi sasaran tabrakan dengan kapal wisata Life Friend yang sudah kehilangan kendali. Pengemudi boat yang membawa Ian berparasailing, melompat ke laut untuk menyelamatkan dirinya. Sementara Ian yang berada di udara mulai kebingungan. Ia berusaha melepaskan tali penghubung tubuhnya ke kapal boat tersebut. Tak bisa di hindari lagi, kapal wisata Life Friend bertabrakan untuk kedua kalinya. Ledakan besar terjadi sekali lagi, dan membuat Lya menjadi korbannya. Melihat hal itu, Rick mencoba berteriak, namun suaranya tidak bisa keluar sama sekali akibat kesulitan bernafas.

Saat itu juga, tali yang menghubungkan Ian untuk berparasailing pun terputus. Karena tekanan udara yang cukup besar, membuat parasut Ian tidak mau mengembang, sehingga tubuhnya melayang di udara dan terlempar jauh, lalu menancap pada tiang layar kapal lain yang berada tidak jauh dari kapal wisata Life Friend. Lelaki itu pun tewas seketika.

Akibat tabrakan yang kedua kalinya, kapal wisata Life Friend menjadi lamban dan perlahan mulai tenggelam. Rick merasa sudah sangat letih akibat terseret-seret dan kesulitan bernafas di dalam air. Sementara kakinya masih terikat dan terhubung ke puing-puing kapal yang terbuat dari besi. Puing-puing itu pun makin lama makin tenggelam membawa tubuh Rick semakin ke dalam dasar lautan.

****

Mengapa kau lama sekali?” tanya Billy.

Rick terkejut, seperti baru tersadar dari mimpi. Matanya melihat ke sekelilingnya kemudian melihat ke arah Lya berada.

Dari dalam kapal, Lya melambai-lambaikan tangannya.

Rick semakin kebingungan, karena ia seperti baru mengalami peristiwa de ja vu. Semua keadaan benar-benar persis sama dengan apa yang ia lihat di dalam penglihatannya.

“Hey, buddy, ada apa dengan dirimu? Kau seperti ketakutan sampai-sampai berkeringatan seperti itu” tanya Billy.

“Kapal ini….kapal ini akan mengalami kecelakaan….!!!” Teriak Rick sekeras-kerasnya.

Reaksinya yang panik dan kebingungan seperti itu, kontan menarik perhatian teman-temannya dan para penumpangan lainnya.

Melihat kekasihnya bersikap aneh seperti itu, Lya pun bergegas turun dari kapal wisata itu dan menghampiri Rick.

“Rick, tenanglah. Kau kenapa?” tanya Lya yang khawatir.

“Kalian semua harus tahu, kapal ini akan mengalami kecelakaan. Dan kita semua akan tewas di dalamnya” kata Rick yang masih panik.

“Apa dia sudah gila?”  kata Charlie.

“Sayang, aku mulai tidak suka di sini. Lebih baik kita pergi ke pantai saja” ujar Mary kepada suaminya.

“Kau benar juga. Kalau begitu, ayo kita berjemur di pantai saja” sahut Harrison.

“Rick, benar-benar merusak semuanya”, lanjut Nate.

“Aku juga tidak jadi. Lebih baik aku kembali ke hotel dan membaca buku” ujar Charlie.

“Charlie…aku ikut…” ujar Ashley.

“Hey, jangan tinggalkan aku” sambung Shrita.

Mereka pun turun dari kapal wisata itu, mengurungkan niat mereka untuk melihat pemandangan laut Cancun.

“Apa yang kau lakukan? Kau sudah membuat beberapa penumpang ketakutan dan tidak jadi menaiki kapal ini” ucap seorang anak buah kapal.

“Tapi aku yakin, kalau kapal ini benar-benar akan….”

Belum sempat Rick menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba sebuah kepalan tinju mendarat di wajahnya.

“Hentikan kegilaanmu ini, Rick” ujar Billy yang baru saja memukul wajah Rick.

“Billy hentikan” teriak Lya yang mencegah perkelahian lebih lanjut di bantu oleh sang anak buah kapal.

“Labih baik kalian pergi dari sini, sebelum aku memanggil keamanan” kata sang pengemudi kapal yang mencoba membatu menyelesaikan keributan itu.

“Sudah biarkan saja mereka..!! jalankan saja kapal ini” teriak seorang penumpang dari dalam kapal.

Keributan itu juga menarik perhatian Liza dan Justin. Mereka mendatangi keributan tersebut dan membiarkan Daniel pergi dengan boatnya sendirian.

“Ada apa dengan mereka? Mengapa mereka berteriak-teriak seperti itu?” tanya Justin.

“Entahlah. Aku juga tidak tahu” jawab Liza.

“Oh. Shittt…Daniel meninggalkan kita berdua” ujar Justin.

“Dia memang selalu saja bercanda” sahut Liza sambil melambaikan tangannya pada Daniel yang sedang mengemudikan kapal boatnya.

Sementara itu, Ian juga tidak jadi melakukan parasailing karena ingin melihat keributan yang terjadi tidak jauh dari tempatnya berada.

“Ada-ada saja. Di saat liburan seperti ini harus membuat keributan” gerutu Ian.

“Bagaimana? Apa kau jadi berparasailling?” tanya seorang pengemudi kapal boat.

“Hmmm….mungkin nanti saja” jawab Ian.

Lya mengajak Rick duduk di sebuah bangku yang ada di dekat dermaga. Sementara itu kapal pun mulai bergerak. Rick masih tampak stress dan kebingungan. Lalu ia melihat kepada teman-temannya yang menyesal tidak jadi naik kapal wisata tersebut.
Lalu ia tidak mendapati Nate dan Woody yang tidak berada bersama teman-temannya yang lain.

”Di mana Nate dan Woody?” tanyanya.

“Tentu saja mereka ada di kapal itu. Mereka tetap ingin melihat keindahan laut Cancun. Kalau saja kau tidak membuat kekacauan, sudah pasti kita juga sedang bersenang-senang menikmati tempat ini” ujar Billy.

“Billy, jangan mulai pertengkaran lagi” ujar Anna.

“Tapi kapal itu akan mengalami kecelakaan”

“Rick sudahlah jangan mulai lagi” ujar Lya yang berusaha menenangkan Rick.

“Rick tenanglah” ucap Lady yang juga ikut menenangkan Rick.

“Sudahlah Rick, aku semakin muak melihat ocehanmu…..”

“DUAAARRRRR!!!!!!”

Percekcokan mereka terhenti ketika sebuah ledakan terjadi di tengah laut. Kapal wisata Life Friend meledak dan menabrak sebuah boat yang juga sedang berada di sekitar laut.

“What the…..” ucap Billy yang melihat kapal wisata itu meledak.

Charlie, Ashley dan Shrita yang sedang berjalan menuju hotel, menoleh ke arah suara ledakan yang keras itu.

Semua orang, termasuk Harrison dan Mary yang sedang berjemur di pinggir pantai juga terkejut melihat kejadian itu. Ian yang tidak jadi berparasailing juga tak luput dari keterkejutan.

“Oh my God!!!” ucap Ian.

Apa lagi Liza dan Justin yang tak kalah terkejut, ketika mengetahui kalau boat yang tertabrak oleh kapal wisata Life Friend adalah boat yang di kemudikan oleh Daniel. Mengetahui hal itu, tentu saja Liza berteriak histeris memanggil nama kekasihnya itu.

”Danieeeeeeel”

Justin memeluk adiknya tersebut, mencoba menenangkannya setelah melihat Daniel, sahabat sekaligus pacar adiknya  menjadi korban di kecelakaan itu.

Hal itu juga di rasakan Rick, Lya, Anna, Lady dan Billy, karena teman baik mereka, Nate dan Woody berada di kapal yang kini sudah menjadi puing-puing akibat ledakan besar itu. Billy, Anna, Lady serta Lya menatap Rik dengan pandangan aneh. Karena mereka tidak menduga kalau kecelakaan  yang dikatakan Rick sebelumnya, kini benar-benar terjadi. Mereka tidak habis fikir mengapa Rick bisa mengetahui kejadian yang sama sekali belum terjadi.

“Rick, bagaimana kau bisa…?” tanya Lya.

Rick hanya diam tidak menjawab, karena ia sendiri juga tidak tahu jawaban atas pertanyaan tersebut.

****

Thursday, August 9, 2012

ARTIKEL TENTANG KEKERASAN KEPADA TKI INDONESIA DI LUAR NEGERI

Posted by Tsuraya Zahra at 7:07 AM 1 comments

S
ejak bertahun-tahun lalu, berita kekerasan pada TKI di luar negeri terus saja mengalir. Kasus-kasus memilukan ini tak hanya membuat keluarga korban merasa marah, tapi seluruh masyarakat Indonesia pun turut merasa geram.
Banyak sekali TKI yang disiksa, bahkan tak jarang yang meninggal dan pulang dengan peti mati. Kasus seperti ini tak hanya sekali atau dua kali, namun berkali-kali. Bahkan, bisa saja masih ada banyak kasus kekerasan pada TKI yang belum tersorot media dan tidak diketahui publik.
Penyebab kekerasan pada TKI bisa karena beberapa hal, misalnya tidak adanya undang-undang yang benar-benar memberi jaminan perlindungan terhadap TKI, kurangnya keterampilan TKI sehingga mendapat marah sang majikan, dan masih banyak penyebab lain.
v Mencegah Kekerasan pada TKI
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah kekerasan TKI di luar negeri :
  • Bagi para calon TKI, sebaiknya gunakan jalur penyaluran tenaga kerja yang legal dan terpercaya.Penyalur tenaga kerja yang baik adalah lembaga/perusahaan yang bisa menentukan di mana sebaiknya TKI tersebut bekerja sesuai kemampuannya.
  • Para penyalur TKI ke luar negeri hendaknya memberi pembinaan dan pelatihan khusus pada calon TKI. Tak hanya tentang cara bekerja, tapi juga bagaimana kebiasaan orang luar negeri dan tata cara bersikap.

    Hal ini tentu sangat berguna agar TKI tidak menjadi sasaran kemarahan majikan karena salah mengerjakan tugas.
  • Baik penyalur maupun pemerintah hendaknya selalu memantau para TKI agar kekerasan pada TKI bisa diminimalisir
  • Pemerintah harus menindak tegas para penyalur TKI ilegal yang bisa menyebabkan para calon TKI mendapat hal-hal yang tidak menyenangkan saat bekerja di luar negeri.
  • Pemerintah harus bisa memberi jaminan perlindungan terhadap para TKI di luar negeri. Selama ini, undang-undang tentang TKI tidak bisa melindungi para pekerja tersebut dengan baik. Sampai saat ini, pemerintah masih dinilai sangat lemah dalam menangani kasus kekerasan pada TKI.
  • Pemerintah harus benar-benar bekerja sama secara baik dengan pemerintah tempat TKI bekerja, menjalin suatu perjanjian untuk melindungi para TKI dari tindak kekerasan.

Itulah beberapa cara untuk mencegah kekerasan pada TKI. Pemerintah adalah faktor penting dalam keselamatan para TKI yang sedang bekerja di luar negeri.
Memang harus diakui, pencegahan kekerasan pada TKI ini memang sangat sulit karena menyangkut watak orang lain (majikan), apalagi pemerintah Indonesia tidak bisa menuntut pelaku kekerasan begitu saja karena tidak terjadi dalam wilayah Indonesia.
Namun, ada satu cara lagi untuk mencegah kekerasan pada TKI, yaitu menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri. Pemerintah harus sadar, kenapa banyak sekali masyarakat yang tetap ingin menjadi TKI walau sudah banyak kasus kekerasan yang disebarkan oleh media.
Penyebabnya tentu karena faktor ekonomi yang rendah, yang kemudian mendorong masyarakat untuk mencari rezeki di luar negeri yang gajinya mungkin bisa lebih banyak daripada di Indonesia.
Untuk itu pemerintah sebaiknya serius untuk mengentaskan kemiskinan di negara ini, agar masyarakat bisa hidup tentram dan tidak terpaksa ke luar negeri hanya untuk mencari uang.
v Tanggapan :
Selain pencegahan kekerasan TKI, adapun juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan pada TKI antara lain :
-          Sistem Pengamanan / Perlindungan yang Kurang Efektif :
aspek pengamanan terhadap pekerja masih sangat kurang efektif. Seharusnya memerintah secara proaktif menciptakan sistem pengamanan tersendiri bagi para TKI ini. Bagaimana-pun, mereka mempunyai andil yang sangat besar bagi keberlangsungan kehidupan bangsa dan negara ini.
-         Sistem Komunikasi yang Kurang :
Komunikasi ini merupakan langkah antisipasif atas segala kejadian mungkin dialami oleh tenaga kerja.. Jika kita dapat membina hubungan khusus dengan pemerintah setempat dan juga keamanan setempat, kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap TKI tidak akan terjadi




FINAL DESTINATION CHAPTER 1

Posted by Tsuraya Zahra at 6:49 AM 0 comments
Vacation in Cancun

Tiupan angin malam yang dingin membuat tubuh menjadi menggigil. Suhu kota itu pada malam hari memang berbeda dengan suhu ketika siang hari. Cancun, kota indah yang terletak di pesisir pantai Mexico. Pasirnya yang putih dan air pantai yang biru, sudah cukup menjadi magnet bagi para wisatawan untuk menjadikan cancun sebagai tujuan liburan mereka. Desiran ombaknya semakin menambah pesona keindahan kota yang sering di sebut sebagai Mexican Carribean itu.

“Mexican Carribean. Akhirnya kita tiba juga di tempat yang eksotik ini” kata seorang pemuda yang sedang membawa travel bag menuju ke dalam sebuah hotel.

“Tempat ini benar-benar indah” sahut seorang gadis.

Beberapa orang remaja sedang mengadakan liburan musim panas mereka, di surganya Mexico, yaitu Cancun. Kelompok  tersebut terdiri atas tujuh orang remaja, empat orang pria, Rick, Billy, Nate serta Woody dan tiga orang wanita, Lya, Anna dan Lady. Masing-masing dari mereka membawa travel bag, sepertinya mereka akan memanfaatkan liburan panjangnya dengan sebaik-baiknya. Saat itu mereka memandang keluar hotel untuk melihat pemandangan yang luar biasa indah.

Kegembiraan terlihat di ekspresi wajah mereka, terkecuali Rick, yang terlihat murung.

“Sayang, ada apa denganmu? Mengapa kau diam saja? Apa kau tidak senang berada di sini?” tanya gadis yang bernama Lya.

“Mmm…tidak, aku tidak apa-apa. aku senang berada di sini. Apalagi bersama denganmu.” Ujar Rick dengan tersenyum dan kemudian mendaratkan kecupannya di bibir manis Lya.

“Hey Rick!? Jangan bermesraan di situ. Apa kau sudah memesan kamar untuk kita?” kata salah satu temannya yang bernama Billy.

“Baiklah, aku akan memesan kamar” sahut Rick.

Rick dengan ditemani oleh Lya, menuju meja resepsionis untuk memesan tiga buah kamar.

“Ini kunci kamar anda” kata sang resepsionis sambil menyerahkan tiga buah kunci kamar. Salah satu dari kunci tersebut bernomor 180.

“Terima kasih” ujar Rick.

“Guys!! Ayo!! Kamarnya sudah dipesan” panggil Lya kepada teman-temannya.

Billy, Nate, Woody, Anna pun segera bergegas menuju kamar mereka masing-masing.

“Lady !! kamar nya sudah di pesan” Anna memanggil Lady yang sedang berada di luar hotel yang sedang menikmati udara malam kota Cancun yang dingin.

“Ok” ucap Lady sambil tersenyum.

Ia pun berlari memasuki hotel dan bergabung bersama dengan teman lainnya menuju kamar mereka.

“Woody, aku akan sekamar denganmu” kata Nate.

“Apa?! oh sialnya diriku” sahut Woody dengan nada mengejek pada Nate.
Ucapan Woody disambut gelak tawa oleh Rick dan yang lainnya.

****

“Ini kunci kamar anda, Tn. Solis. Bellboy akan mengantarkan anda ke kamar. Selamat beristirahat” ucap sang resepsionis itu ramah kepada sepasang suami isteri yang sedang berbulan madu.

“Terima kasih” sahut sang suami.

“Oh, sayang. Aku benar-benar bahagia kita bisa berbulan madu di tempat ini” kata sang wanita.

“Tentu Mary. Aku juga bahagia” sahut sang pria.

“Tapi udaranya dingin, ya” kata wanita yang bernama Mary itu.

“Jangan khawatir, udara malam di sini memang dingin, tetapi besok saya yakin udara tidak akan dingin lagi” kata sang resepsionis.

Pasangan Suami isteri itu pun di antar oleh bellboy menuju kamar mereka.

****

Tamu lainnya yang akan menginap di hotel tersebut, adalah tiga orang mahasiswa jrusan sejarah yang sedang melakukan riset mengenai reruntuhan El Rey yang ada di Cancun. Mereka adalah Charlie, Shrita dan Ashley.

“Welcome to Cancun” kata Shrita.

“Aku masih tidak percaya, kita akan melakukan penelitian peninggalan bersejarah di kota ini. Aku jadi tidak sabar ingin melakukannya segera” sahut Charlie.

“Jangan terburu-buru seperti itu Charlie, apa kau tidak lelah.” Kata Ashley.

“Ashley benar. Kita semua kan lelah karena perjalanan tadi”

“Aku tahu…aku tahu. ya sudah ayo kita pesan kamar” ujar pemuda yang bernama Charlie.

Charlie dan Shrita segera masuk ke hotel. Mereka berdua tidak menyadari kalau Ashley sedang kesulitan saat membawa barang-barangnya. Sehingga salah satu tasnya hampir terjatuh. Namun seorang pemuda berjaket hitam dengan cepat menahan tas itu agar tidak terjatuh.

“Terima kasih” ucap Ashley sambil tersenyum.

“Sama-sama. Mari biar kubantu membawa tas-tas mu ke dalam” Sahut pemuda tersebut.

“Oh, terima kasih sekali……eee….”

“Ian Malkovich, panggil saja Ian”

“Mmm…aku Ashley. Senang berkenalan denganmu”

****

Sebuah mobil Porsche berwarna merah berhenti tepat di depan gedung hotel. Mobil tersebut ditumpangi oleh dua orang pemuda dan seorang gadis. Daniel, Justin dan Liza.

“Woooohoooo…..Kita tiba di Cancun” kata Justin.

“Aku tidak sabar ingin segera berselancar besok” ujar Daniel

“Aku juga. Kalau begitu bagaimana kalau besok kita bertanding” tantang Justin.

“Baik. Aku terima tantanganmu” sahut Daniel.

“Dasar pria…” gerutu Liza.

****

Pagi harinya….

Udara yang sebelumnya dingin menusuk tulang, kini terasa segar dan hangat. Mata hari bersinar dengan cerahnya. Cahayanya terpantul butiran-butiran pasir sehingga membuatnya jadi tampak berkilauan. Benar-benar sebuah panorama yang indah.

“Jimmy ayo buang permen karetmu” kata seorang ibu kepada anak laki-lakinya yang kira-kira berusia 7 tahun.

Anak itu pun menuruti perintah ibunya dan membuang permen karetnya dengan cara seperti membuang ludah.

Kemudian seorang pria berpakaian seragam berwarna putih berjalan menuju areal dermaga. Tanpa sengaja ia menginjak permen karet yang dibuang oleh anak kecil tadi. Ia terus berjalan tanpa merasakan ada sesuatu di bawah tapak sepatunya yang sebelah kiri

Di sisi lain, ada seorang pria tua sedang merokok sambil sembunyi-sembunyi. Namun tiba-tiba seorang wanita menarik rokok itu dari mulutnya dengan paksa dan membuangnya ke tempat sampah, namun rokok tersebut tidak tepat masuk ke dalam tempat sampah itu. Sehingga rokok itu pun terjatuh ke tanah.

“Bukankah kau bilang sudah berhenti merokok” bentak wanita itu.

“Aku sudah mencobanya tapi tetap tidak bisa…”

Kedua orang itu menuju ke pantai sambil terus beradu mulut.

Pria yang berpakaian seragam tadi pun kini melewati tempat itu, dan sekali lagi tanpa ia sadari, rokok yang masih aktif itu terinjak di sepatu yang sama saat ia menginjak permen karet di tempat sebelumnya. Alhasil rokok tersebut menempel di bawah tapak sepatunya akibat merekat pada permen karet tadi. Mungkin karena tapak sepatunya yang tebal, yang membuat pria itu tidak merasakan ganjalan di bawah tapak sepatunya.

Akhirnya ia pun sampai di dermaga, dan ternyata pria itu adalah sang pengemudi kapal wisata.

Sebuah kapal wisata bertuliskan nama LIFE FRIENDS sudah berada di pinggir dermaga. Kapal tersebut dipersiapkan oleh pihak pengelola tempat wisata untuk para wisatawan yang ingin menikmati indahnya laut biru lebih dekat. Kapal tersebut mempunyai kapasitas mengangkut tiga puluh orang penumpang. Terdapat dua orang anak buah, dan seorang pengemudi serta seorang pemandu.

Rick, Lya, Billy, Nate, Woody, Anna dan Lady juga sudah bersiap untuk menaiki kapal itu. Begitu pula dengan pasangan suami isteri Harrison dan Mary. Di belakang mereka ada Charlie, Ashley dan Shrita, yang juga ingin menikmati fasilitas tersebut.

Rick melihat nama kapal wisata tersebut. Cahaya matahari sempat memantul di badan kapal tersebut dan menyilaukan pandangannya, sehingga sesaat ia hanya melihat tulisan “LIFE END”.

“Oh ya, aku lupa handycamku” ucapnya.

“Ayo cepat ambil, nanti kau bisa ditinggal” sahut Lya.

“Tunggu sebentar ya”

Rick keluar dari barisan penumpang yang antri. Ia berlari kembali ke hotel untuk mengambil handycamnya. Di hotel terdengar alunan lagu Jack’s Mannequin yang berjudul “Swim”.

Rick berlari tergesa-gesa sambil membawa handicam di tangannya. Karena berlari terburu-buru, tanpa sengaja Rick menubruk seorang wanita memakai sebuah bandana, dan beberapa aksesoris di tangan, leher dan telinganya. Dari penampilannya, wanita itu seperti seorang wanita gypsi.

“Oh, maaf. Saya tidak melihat anda” kata Rick.

“It’s Ok. Tidak apa-apa” sahut wanita tersebut.

Wanita itu melihat kaos yang dikenakan oleh Rick. Kaos berwarna merah dengan gambar kapal dan bertuliskan sebuah kata “underwater”.

“Underwater” ucap wanita itu pelan.

“Maaf, apa anda mengatakan sesuatu?” tanya Rick.

“Oh, tidak. Hanya melihat tulisan di kaosmu” kata wanita itu.

“Tulisan?” Rick terdiam sejenak sambil melihat tulisan yang ada di kaosnya itu. “Baiklah, teman-temanku sudah menungguku, aku harus pergi. Sekali lagi maaf karena telah menabrak anda”

Rick sempat merasa aneh dengan ucapan wanita itu, namun ia tidak mengaggapnya serius karena ia sedang terburu-buru.

“Ya. Tidak apa-apa” jawab wanita itu.

Rick berlari kembali meninggalkan hotel itu menuju dermaga yang ada di pinggir pantai. Sementara  wanita gypsi itu menatap Rick dengan tatapan khawatir.

Di bagian lain di dermaga tersebut, Daniel, Justin dan Liza sudah bersiap dengan kapal boat sewaan mereka sendiri. Karena Daniel merupakan anak orang berada, sehingga ia mampu menghabiskan uangnya untuk hal apa pun yang ia suka.

 Sementara itu tidak jauh dari kapal wisata life friends berada, Ian sedang  mempersiapkan dirinya untuk melakukan parasailing.

****
 

BUT FOR YOU I'LL BE SUPER HUMAN ƪ(♥ε♥) Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Distribution by New Blogger Templates